HARIANTERBIT.CO – Tanah Papua tak hanya menyimpan kekayaan alam. Sejumlah prestasi dan kreativitas para pemudanya juga menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki Papua.
Pada 27 Februari 2020, di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, digelar sebuah talkshow yang menghadirkan para kaum muda asal Papua dari berbagai profesi. Mereka diminta untuk berkisah dalam talkshow bertajuk “Mengenal Papua: Ragam Karya Anak Papua di Indonesia” itu.
Sejumlah tokoh muda asal Papua, seperti Ronald Manoach (komisioner Bawaslu Papua), Jean Richard Jokhu (doktor asli Papua termuda di UI), Nanny Uswanas (direktur Institut Kalaway Muda), Grison (petani muda Papua), dan Putri Nere Patty (founder of Papua Inspiratif).
“Selama ini kita sering lupa bahwa matahari dan peradaban dunia dimulai dari timur. Seyogianya, Papualah yang memimpin kemajuan dan kemandirian bangsa ke depan melalui keanekaragaman hayati, ketahanan pangan dan kekayaan budayanya. UI ingin mengingatkan generasi muda, bahwa bila kita memiliki cahaya terang dari timur, yaitu Papua,” ujar Devie Rahmawati, direktur Kemahasiswaan UI, saat memberi sambutan dalam talkshow tersebut.
Tak hanya Devie, sejumlah tokoh muda yang hadir dalam acara hasil kerja sama UI dengan Yayasan EcoNusa ini, juga diberi kesempatan mengungkapkan pendapatnya.
“Masalah utama Papua adalah pendidikan, ekonomi, dan masalah sumber daya manusia yang ada di sana. Orang Papua terlalu lama by nature. Terlalu dimanja oleh alam. Kita di Papua anak tidak dipaksa untuk sekolah. Kalau bisa tanam singkong untuk hidup, tanam singkong saja. Kalau bisa petani pisang, kau hidup dari pisang saja,” ujar Jean Richard Jokhu.
Jean menambahkan, masyarakat Papua diharapkan bisa berdiri di atas tanahnya sendiri. “Ke depannya, Papua ini bisa menjadi tolok ukur bahwa masyarakat asli mampu berdiri di atas tanahnya sendiri, bukan hanya membungkuk, menanam secara tradisional, tapi juga bisa berdiri dengan membangun apa saja, seperti bandara dan lain-lain. Kalau bisa dikatakan, kita ciptakan wakanda di Papua,” tegas Jean.
Tokoh muda Papua lainnya, Grison juga melontarkan pendapatnya, terkait profesi yang dijalankannya saat ini sebagai petani.
“Kita rangkul anak muda Papua sebagai petani modern. Anak-anak Papua harus bisa, tidak boleh kalah. Anak Papua harus mampu mengolah lahan, mengelola sumber daya alam secara modern supaya tidak sedikit-sedikit pindah tempat pertanian yang bisa merusak alam,” ujar Grison, penggerak pertanian modern di Papua.
Dari talkshow ini diharapkan dapat mmenghimpun sebuah metode untuk menghadapi tantangan di masa depan, khususnya di Tanah Papua. Selain itu, juga dapat menjadi sebuah masukan kepada pemerintah dalam memajukan Tanah Papua. (*/arya)