Bahwa setiap agama dan budaya di Indonesia memiliki pandangan mengenai cinta dan kasih dalam keberagaman. Nilai ini sesuai dengan salah satu kebutuhan manusia modern yakni toleransi antar umat beragama. Rumi Institute sebagai
salah satu lembaga perkumpulan yang melakukan kajian tentang nilai-nilai agama, social, seni dan budaya melalui pandangan salah satu Tokoh Sufi Besar Maulana Jalaludin Rumi.

Rumi lahir pada 30 September 1207 di Balkh (Sekarang bagian dari Afganistan). Kemudian meninggal di Konnya, Turki. Rumi terkenal dengan syair-syair puisi yang bertemakan Cinta. Sepeninggalan gurunya, Syam Tabrizi, Rumi telah melahirkan lebih dari 70.000 bait puisi yang terkenal hingga ini. Karya Rumi telah membentang jauh melampaui batas-batas geografis, kebijaksanaanya melampaui batas-batas nasional, mencari inklusi dan perdamaian untuk semua.

Banyak orang menjadikan karya-karya Rumi untuk mengisi kekisingan spiritual dan menjadikannya sebagai inspirasi untuk menata hidupnya menjadi lebih baik. Banyak dari mereka kemudian manifetasikan itu dalam karya seni seperti seni lukis, tari, musik dan lainnya. Para pencinta rumi di seluruh dunia termasuk di Indonesia selalu merayakan hari kelahirannya dengan menyebut “Rumi’s Day”. Untuk itu, pada perayaan tahun ini Rumi Institute mewakili para pecinta Rumi di Indonesia mencoba menjadi perekat bagi para pecinta Rumi untuk melaksanakan perayaan tahunan ini dengan tema “Manifestasi Cinta dalam Keragaman”.